Senin, 22 Juli 2019

Analisis Transaksi


ANALISIS TRANSAKSI

Budi Gautama Siregar
Dosen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Padangsidimpuan
budigautamasrg20@gmail.com

Pendahuluan
Pada umumnya perusahaan beroperasi dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan (profit). Dalam mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan akan berusaha untuk menghasilkan barang atau jasa yang dapat bersaing dipasar sehingga tingkat penjualan produk atau jasa perusahaan dapat mencapai target yang sudah ditetapkan.
Sebuah perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya memerlukan modal, dimana modal ini akan digunakan untuk membiayai seluruh aktivitas perusahaan misalnya pembelian tanah, mesin-mesin, pembayaran beban-beban dan lain sebagainya. Setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan tentu secara langsung akan berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan dan harus dilakukan pencatatannya dengan baik, hal inilah yang dikatakan dengan transaksi. Transaksi tersebut dapat dilakukan secara manual maupun secara elektronik.
Transaksi dalam sebuah perusahaan merupakan salah satu tolak ukur perkembangannya, artinya perusahaan makin sering melakukan transaksi berarti perusahaan itu dapat beroperasi dengan baik. Zainal A. (2015) Transaksi adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan  oleh perusahaan/ organisasi yang secara langsung berdampak terhadap kondisi keuangan serta harus dilakukan pencatatan oleh perusahaan.
Transaksi
Transaksi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan serta menimbulkan perubahaan terhadap posisi harta perusahaan, diantaranya aktivitas menjual, melakukan pembelian, pembayaran-pembayaran dll. U. Rusmawan (2016) Transaksi adalah seluruh aktivitas persetujuan kejadian yang berpengaruh pada posisi keuangan perusahaan dan mengakibatkan berubahnya komposisi persamaan antara sumber kekayaan dan sumber pembelanjaan.
Merujuk pada definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa transaksi terdiri dari berbagai unsur diantaranya yaitu semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, aktivitasnya bersifat finansial,  setiap aktivitas harus dicatat sesuai dengan kejadiannya, terjadinya perubahaan pada komposisi perusahaan baik kekayaan maupun sumber pembelanjaan, dillakukan baik pada internal maupun eksternal perusahaan.
Adapun transaksi tersebut dapat berupa pembelian, penjualan, pembayaran beban-beban, penerimaan pendapatan, dll. Pada dasarnya setiap transaksi yang terjadi tersebut akan berakibat pada pelaksana dan penerima transaksi, misalnya kalau perusahaan yang melakukan transaksi maka akan ada perubahaan pada perusahaan tersebut yaitu apa yang diterima dan apa yang diberikan oleh perusahaan tersebut.
Jenis-Jenis Transaksi
Berdasarkan aktivitasnya, perusahaan secara umum dibagi menjadi 3 kategori, yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Setiap transaksi mempunyai ciri khas dalam transaksi, dalam tulisan ini, penulis mengelompokkan 2 jenis yaitu transaksi internal dan transaksi eksternal.
Transaksi internal adalah semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan, dimana transaksi ini hanya melibatkan personal yang terdapat dalam perusahaan tersebut saja. Transaksi internal ini akan menekankan perubahaan posisi keuangan yang terjadi pada bagian dalam perusahaan tersebut. Contoh transaksi internal ini yaitu adanya memo dari pimpinan kepada pegawainya, penggunaan perlengkapan dan peralatan kantor, terjadinya kemunduran perusahaan yang mengakibatkan perubahan terhadap nilai keuangannya. Jadi intinya transaksi internal ini dibuat dan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri.
Transaksi eksternal adalah semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dengan melibatkan pihak dari luar perusahaan, misalnya perusahaan A membeli produknya perusahaan B, Perusahaan A meminjam uang kepada Bank D, dll. Jadi transaksi eksternal juga dapat diartikan sebagai bukti pencatatan atas aktivitas-aktivitas yang terjadi pada perusahaan dan mempunyai hubungan dengan pihak luar perusahaan tersebut. Contoh transaksi ekternal ini diantaranya penjualan baik kredit maupun tunai, pembelian, pinjaman, pembayaran bunga, pembayaran hutang, penerimaan piutang, dll.
Bukti Transaksi
Bukti merupakan sebuah dokumen atau lainnya yang menyatakan keabsahan dari aktivitas yang sudah dilakukan, sedangkan transaksi merupakan seluruh aktivitas yang dilakukan serta berpengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan.  Bukti transaksi adalah dokumen pendukung yang merekam kejadian yang terjadi baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang bersifat finansial. Bukti transaksi ini akan menjadi alat bukti yang autentik atas terjadinya aktivitas/ transaksi tersebut.
Bukti transaksi ini akan menjadi bukti tertulis atas transaksi yang telah dilakukan dan juga sekaligus untuk menghindari kemungkinan terjadinya perselisihan untuk masa yang akan datang. Bukti transaksi jika dibedakan menjadi 2 (dua) jika dilihat dari sumber kejadiannya, yaitu bukti transaksi internal dan bukti transaksi eksternal.
Bukti transaksi internal, yaitu bukti transaksi atau pencatatan aktivitas yang berasal dari dalam lingkungan perusahaan itu sendiri. Bukti transaksi ini biasanya berupa memo dari pimpinan atau divisi  dalam perusahaan ataupun orang yang ditunjuk.
Bukti transaksi eksternal, yaitu bukti pencatatan transaksi yang melibatkan pihak luar perusahaan. Bukti transaksi eksternal tersebut diantaranya faktur, kwitansi, nota debet, nota kredit, cek, bilyet giro, rekening koran, bukti setoran bank, bukti memorandum, bukti kas masuk dan keluar dan lain-lain. Berikut ini penjelasan singkat dari bukti-bukti transaksi tersebut.
1. Faktur, yaitu suatu perhitungan penjualan barang yang dilakukan secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual kemudian disampaikan kepada pihak pembeli. Biasanya faktur dibuat dalam rangkap dua atau lebih, dimana yang aslinya diberikan ke pembeli sebagai bukti pencatatan pembelian secara kredit sedangkan lembaran lainnya dipegang oleh sipenjual sebagai bukti pencatatan penjualan secara kredit.
2. Nota debit, yaitu pemberitahuan yang dikirim suatu perusahaan kepada konsumennya bahwa akunnya telah didebit dengan nominal tertentu. Penerima nota debit ini akan mencatat akun pihak pengirim pada sisi kredit.
3. Nota kredit, yaitu pemberitahuan yang dikirimkan oleh suatu perusahaan kepada pelanggannya bahwa akunnya telah dikredit dengan nominal tertentu. Penerima nota kredit ini akan mencatatkannya pada akun pihak pengirim nota tersebut pada sisi debit.
4. Cek, yaitu surat perintah yang tidak bersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah uang pada saat waktu surat tersebut diserahkan kepada bank yang dituju kemudian ditandatangani oleh pihak bank yang menjadi nasabah suatu bank serta mempunyai simpanan pada bank tersebut dalam bentuk giro. Lembaran cek terdiri dari 2 (dua) bagian, diantaranya lembar utama diserahkan kepada pihak lain sebagai alat pembayaran, dan juga struk cek untuk dijadikan sebagai bukti tambahan transaksi yang disatukan dengan kuitansi bukti dari pembayaran.
5. Bilyet giro, yaitu suatu surat perintah dari nasabah suatu bank, kepada bank yang berkaitan/ bersangkutan untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekeningnya kepada rekening si penerima yang namanya telah disebutkan  dalam bilyet giro pada bank yang sama ataupun pada bank yang lain. Penerima bilyet giro tidak bisa  menukarkannya dengan uang tunai  kepada bank yang bersangkutan akan tetapi hanya saja dapat menyetorkan bilyet giro kepada bank sebagai tambahan simpanan pada rekeningnya.
6. Rekening koran, yaitu bukti mutasi kas di bank yang disusun oleh bank untuk para nasabahnya, dan juga digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara saldo kas menurut perusahaan dan juga saldo kas menurut bank.
7. Bukti setoran bank, yaitu pada saat melakukan setoran bank, harus mengisi slip setoran yang telah disediakan oleh bank terlebih dahulu.
8. Bukti memorandum, yaitu suatu bukti transaksi yang dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan atau orang yang diberikan wewenang untuk kegiatan yang berlangsung didalam internal perusahaan dan umumnya terjadi pada akhir periode, misalnya memo untuk pencatatan gaji para pegawai yang masih harus dibayar (gaji yang terutang).
9. Bukti kas masuk dan bukti kas keluar. Bukti kas masuk yaitu bukti atas penerimaan kas yang dilengkapi dengan butkinya, misalnya kwitasi dan nota. Sedangkan bukti kas keluar yaitu suatu bukti transaksi pengeluaran kas atau pembayaran, misalnya kwitansi dari kreditur dan nota kontan asli.
Analisis Transaksi
Transaksi keuangan adalah kejadian atau keadaan yang pengaruhnya dapat diukur dengan nilai uang. Setiap terjadi transaksi dalam perusahaan, maka minimal ada 2 (dua) perkiraan yang akan dipengaruhinya. Analisis transaksi merupakan proses memperlihatkan nama-nama akun yang akan dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan baik akun yang akan didebit maupun akun yang akan dikredit.
Analisis transaksi ini merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum melakukan tahap pencatatan. Transaksi tersebut harus terlebih dahulu dilakukan identifikasi untuk menentukan apakah transaksi tersebut merupakan transaksi keuangan atau tidak, dan yang menjadi transaksi keuanganlah yang dilanjutkan ke proses analisis. Pada umumnya transaksi keuangan mempengaruhi perubahan pada posisi harta, utang dan modal perusahaan.
Dalam menganalisis transaksi  harus berpedoman kepada prosedur akuntansi, berikut ini prosedur akuntansi:
Tabel 1. Prosedur Akuntansi dalam Mendebit dan Mengkredit
Nama Akun
Pengaruhnya
Bertambah
Berkurang
Harta
Debit
Kredit
Utang
Kredit
Debit
Modal
Kredit
Debit
Pendapatan
Kredit
Debit
Beban/ biaya
Debit
Kredit

Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan contoh transaksi keuangan dan analisisnya:
1.  Transaksi-transaksi yang mempengaruhi aktiva perusahaan
a. Pembelian aktiva secara tunai
Contoh :  Pada tanggal 1 Juni 2018, PT. Sukses Selalu yang bergerak dibidang produksi minuman membeli sebuah kenderaan seharga Rp. 150.000.000,00 secara tunai.
Analisis:   Transaksi tersebut mempengaruhi aktiva yaitu kenderaan dan kas. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi seperti pada tabel 1 diatas kenderaan bertambah disebelah debit senilai Rp. 150.000.000,00 dan kas PT. Sukses Selalu berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 150.000.000,00
b. Pembelian aktiva secara kredit
Contoh :  Pada tanggal 3 Juni 2018, PT. Sukses Selalu  membeli peralatan seharga Rp. 75.000.000,00 secara kredit.
Analisis:   Transaksi tersebut mempengaruhi aktiva dan utang yaitu peralatan dan utang usaha. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi dapat ditentukan bahwa  peralatan bertambah disebelah debit senilai Rp. 75.000.000,00 dan Utang PT. Sukses Selalu bertambah disebelah kredit sebesar Rp. 75.000.000,00
c. Penjualan aktiva secara tunai
Contoh : Tanggal 8 Juni 2018, PT. Sukses Selalu  menjual kenderaan Rp.  100.000.000,00 secara tunai.
Analisis:   Transaksi tersebut mempengaruhi aktiva yaitu kas dan kenderaan. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi dapat ditentukan bahwa  kas PT. Sukses Selalu bertambah disebelah debit senilai Rp. 100.000.000,00 dan kenderaan berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 100.000.000,00
d. Penjualan aktiva secara kredit
Contoh : Tanggal 10 Juni 2018, PT. Sukses Selalu  menjual peralatan Rp.  45.000.000,00 secara kredit.
Analisis:   Transaksi tersebut mempengaruhi aktiva yaitu piutang dan peralatan. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi dapat ditentukan bahwa  piutang PT. Sukses Selalu bertambah disebelah debit senilai Rp. 45.000.000,00 dan peralatan berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 45.000.000,00


2.  Transaksi yang mempengaruhi utang perusahaan
a. Pembelian aktiva secara kredit
Contoh :  Pada tanggal 13 Juni 2018, PT. Sukses Selalu membeli mesin secara kredit seharga Rp. 100.000.000,00
Analisis:   Transaksi tersebut mempengaruhi utang dan aktiva yaitu mesin dan utang. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi dapat ditentukan mesin bertambah disebelah debit seharga Rp. 100.000.000,00 dan utang PT. Sukses Selalu bertambah disebelah kredit sebesar Rp. 100.000.000,00
b. Pembayaran utang
Contoh :  Pada tanggal 14 Juni 2018, PT. Sukses Selalu membayar utangnya sebesar Rp. 50.000.000,00
Analisis:   Transaksi tersebut mempengaruhi utang dan aktiva yaitu utang dan kas. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi dapat ditentukan utang PT. Sukses Selalu berkurang disebelah debit sebesar Rp. 50.000.000,00 dan kas berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 50.000.000,00
3.  Transaksi yang mempengaruhi modal perusahaan
a. Penambahan investasi pemilik
Contoh :  Pada tanggal 18 Juni 2018, Tuan Renada menyetor uang ke kas perusahaan sebesar Rp. 60.000.000,00  sebagai tambahan modal
Analisis:   Transaksi tersebut mempengaruhi modal dan aktiva yaitu modal Tuan Renada dan Kas Perusahaan. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi dapat ditentukan kas PT. Sukses Selalu  bertambah disebelah debit sebesar Rp. 60.000.000,00 dan modal Tuan Renada bertambah disebelah kredit sebesar Rp. 60.000.000,00.
b. Pengurangan investasi pemilik
Contoh :  Pada tanggal 23 Juni 2018, Tuan Renada mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi dan keluarganya sebesar Rp. 15.000.000,00
Analisis:   Transaksi tersebut mempengaruhi modal dan aktiva yaitu modal dan kas. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi dapat ditentukan modal perusahaan berkurang disebelah debit sebesar Rp. 15.000.000,00 dan kas berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 15.000.000,00



Contoh 2.
Tuan Markus mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa angkutan dengan nama Perusahaan Markus Sukses. Berikut ini transaksi yang terjadi selama bulan Maret 2018.
1 Maret 2018  Tuan markus menyetor uang tunai untuk perusahaannya sebesar Rp. 60.000.000,00;
3 Maret 2018  Perusahaan melakukan peminjaman dari bank sebesar Rp. 50.000.000,00;
5 Maret 2018  Perusahaan Markus Sentosa membeli perlengkapan dari koperasi secara kredit seharga Rp. 15.000.000,00;
10 Maret 2018 Membayar sewa alat pengangkutan sebesar Rp. 30.000.000,00
11 Maret 2018 Membayar sewa kantor dan garasi sebesar Rp. 11.000.000,00
13 Maret 2018 Membayar upah karyawan Rp. 30.000.000,00
16 Maret 2018 Membayar berbagai biaya Rp. 9.000.000,00
17 Maret 2018 Mengangsur kredit bank sebesar Rp. 10.000.000,00
20 Maret 2018 Membayar bunga bank sebesar Rp. 7.500.000,00
21 Maret 2018 Membayar utang kepada koperasi  sebesar Rp. 5.000.000,00
23 Maret 2018 Perusahaan memperoleh uang tunai dari penjualan jasa pengangkutan selama bulan Maret 2018 sebanyak Rp. 90.000.000,00
29 Maret 2018 Tuan Markus mengambil uang tunai sebanyak Rp. 3.000.000,00 untuk membayar keperluan sekolah anaknya
31 Maret 2018 Setelah dilakukan perhitungan perlengkapan masih tersisa sebesar Rp. 9.000.000,00
Diminta:
Analisislah transaksi diatas berdasarkan prosedur akuntansi!
Jawab:
1 Maret 2018 Transaksi penyetoran yang tunai dari pemilik Tuan Markus berpengaruh terhadap:
a.    Aktiva (kas perusahaan) bertambah disebelah debit sebesar Rp. 60.000.000,00
b.    Modal (modal Tn. Markus) bertambah disebelah kredit sebesar Rp. 60.000.000,00
3 Maret 2018 Transaksi peminjaman dari bank berpengaruh terhadap:
a.    Aktiva (kas perusahaan) bertambah disebelah debit sebesar Rp. 50.000.000,00
b.    Utang bank  bertambah disebelah kredit sebesar Rp. 50.000.000,00
5 Maret 2018 Transaksi pembelian perlengkapan secara kredit berpengaruh terhadap:
a.    Aktiva (perlengkapan) bertambah disebelah debit Rp. 15.000.000,00
b.    Utang bertambah disebelah kredit Rp. 15.000.000,00
10 Maret 2018 Transaksi pembayaran sewa alat pengangkutan berpengaruh terhadap:
a.    Modal  berkurang disebelah debit sebesar Rp. 30.000.000,00
b.    Aktiva (kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 30.000.000,00
11 Maret 2018 Transaksi pembayaran sewa kantor dan garasi berpengaruh terhadap:
a.    Modal berkurang disebelah debit sebesar Rp. 11.000.000,00
b.    Aktiva (kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 11.000.000,00
13 Maret 2018 Transaksi pembayaran upah karyawan berpengaruh terhadap:
a.    Modal berkurang disebelah debit sebesar Rp. 30.000.000,00
b.    Aktiva (kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 30.000.000,00
16 Maret 2018 Transaksi berbagai macam biaya berpengaruh terhadap:
a.    Modal berkurang disebelah debit sebesar Rp. 9.000.000,00
b.    Aktiva (kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 9.000.000,00
17 Maret 2018 Transaksi mengangsur kredit bank berpengaruh terhadap:
a.    Utang berkurang disebelah debit sebesar Rp. 10.000.000,00
b.    Aktiva (kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 10.000.000,00
20 Maret 2018 Transaksi pembayaran bunga bank berpengaruh terhadap:
a.    Modal berkurang disebelah debit sebesar Rp. 7.500.000,00
b.    Aktiva (kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 7.500.000,00
21 Maret 2018 Transaksi pembayaran utang kepada koperasi berpengaruh terhadap:
a.    Utang berkurang disebelah debit sebesar Rp. 5.000.000,00
b.    Aktiva (kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 5.000.000,00
23 Maret 2018 Transaksi penjualan jasa pengangkutan berpengaruh terhadap:
a.    Aktiva (kas) bertambah disebelah debit Rp. 90.000.000,00
b.    Modal bertambah disebelah kredit sebesar Rp. 90.000.000,00
29 Maret 2018 Transaksi pengambilan kas oleh pemilik berpengaruh terhadap:
a.    Modal berkurang disebelah debit Rp. 3.000.000,00
b.    Aktiva (kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 3.000.000,00
31 Maret 2018 Transaksi pengambilan kas oleh pemilik berpengaruh terhadap:
a.    Modal berkurang disebelah debit Rp. 6.000.000,00
b.    Aktiva (perlengkapan) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 6.000.000,00

                       


Latihan 1
Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut:
1.    Pembelian aktiva tetap secara tunai senilai Rp 4.000.000,00
2.    Penerimaan kas atas piutang perusahaan senilai Rp 400.000,00
3.    Pembelian aktiva tetap secara kredit senilai Rp6.000.000,00
4.    Pembayaran utang senilai Rp 300.000,00
5.    Penambahan investasi oleh pemilik sbesar Rp 5.000.000,00.
6.    Pengambilan untuk pribadi sebesar Rp 500.000,00.

Kesimpulan
Transaksi adalah seluruh aktivitas persetujuan kejadian yang berpengaruh pada posisi keuangan perusahaan dan mengakibatkan berubahnya komposisi persamaan antara sumber kekayaan dan sumber pembelanjaan. Transaksi dikelompokkan berdasarkan sumbernya ada 2 yaitu transaksi internal dan transaksi eksternal. Transaksi internal adalah semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan atau antar bagian/ divisi dalam perusahaan. Transaksi eksternal adalah semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dengan melibatkan pihak dari luar perusahaan.
Bukti transaksi adalah dokumen pendukung yang merekam kejadian yang terjadi baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang bersifat finansial. Bukti transaksi terdiri dari bukti internal dan bukti eksternal. Bukti transaksi internal misalnya memo dari pimpinan atau divisi dalam perusahaan. Sedangkan bukti transaksi eksternal terdiri dari faktur, kwitansi, nota debet, nota kredit, cek, bilyet giro, rekening koran, bukti setoran bank, bukti memorandum, bukti kas masuk dan keluar dan lain-lain.
Analisis transaksi merupakan proses memperlihatkan nama-nama akun yang akan dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan baik akun yang akan didebit maupun akun yang akan dikredit. Jadi tujuan dilakukan analisis transaksi keuangan adalah untuk mengetahui akun apa yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut serta diletakkan posisi di sebelah debit ataukah kredit.






Daftar Pustaka

Arifin, Z. (2016). Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Penjualan Pada Perusahaan PT. Purana Parasindo. Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 7(1), 12-22.

Rusmawan, U., & Saputra, R. S. (2016). Sistem Komputerisasi Akuntansi Untuk Perusahaan Kecil Dan Menengah Menggunakan VB. Net. Bina Insani ICT Journal (OLD), 3(2), 291-306.

Harrison Jr, W. T., Horngren, C. T., Thomas, C. W., & Suwardy, T. (2012). Akuntansi Keuangan. Edisi ke Delapan, jilid satu (Gina, Gania, Penerjemah), Jakarta, Erlangga.

Soemarsono, S. R. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima, Buku, 1.

Sucipto, T. (2014). Pengantar Akuntansi dan Keuangan 1.





This Is The Newest Post

1 komentar so far

What does virtual reality mean for sports betting?
Virtual reality is a technology that enables sports bettors to take advantage 토토사이트 of multiple types of virtual reality (VR) experiences. Learn more here.


EmoticonEmoticon

Diberdayakan oleh Blogger.