ANALISIS
TRANSAKSI
Budi Gautama Siregar
Dosen Pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Padangsidimpuan
budigautamasrg20@gmail.com
Pendahuluan
Pada
umumnya perusahaan beroperasi dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan (profit).
Dalam mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan akan berusaha untuk
menghasilkan barang atau jasa yang dapat bersaing dipasar sehingga tingkat
penjualan produk atau jasa perusahaan dapat mencapai target yang sudah
ditetapkan.
Sebuah
perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya memerlukan modal, dimana
modal ini akan digunakan untuk membiayai seluruh aktivitas perusahaan misalnya
pembelian tanah, mesin-mesin, pembayaran beban-beban dan lain sebagainya.
Setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan tentu secara langsung akan berpengaruh
terhadap kondisi keuangan perusahaan dan harus dilakukan pencatatannya dengan
baik, hal inilah yang dikatakan dengan transaksi. Transaksi tersebut dapat
dilakukan secara manual maupun secara elektronik.
Transaksi
dalam sebuah perusahaan merupakan salah satu tolak ukur perkembangannya,
artinya perusahaan makin sering melakukan transaksi berarti perusahaan itu
dapat beroperasi dengan baik. Zainal A. (2015) Transaksi adalah kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan/
organisasi yang secara langsung berdampak terhadap kondisi keuangan serta harus
dilakukan pencatatan oleh perusahaan.
Transaksi
Transaksi
merupakan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan serta menimbulkan perubahaan
terhadap posisi harta perusahaan, diantaranya aktivitas menjual, melakukan
pembelian, pembayaran-pembayaran dll. U. Rusmawan (2016) Transaksi adalah
seluruh aktivitas persetujuan kejadian yang berpengaruh pada posisi keuangan
perusahaan dan mengakibatkan berubahnya komposisi persamaan antara sumber
kekayaan dan sumber pembelanjaan.
Merujuk
pada definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa transaksi terdiri dari
berbagai unsur diantaranya yaitu semua aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan, aktivitasnya bersifat finansial,
setiap aktivitas harus dicatat sesuai dengan kejadiannya, terjadinya
perubahaan pada komposisi perusahaan baik kekayaan maupun sumber pembelanjaan,
dillakukan baik pada internal maupun eksternal perusahaan.
Adapun
transaksi tersebut dapat berupa pembelian, penjualan, pembayaran beban-beban,
penerimaan pendapatan, dll. Pada dasarnya setiap transaksi yang terjadi
tersebut akan berakibat pada pelaksana dan penerima transaksi, misalnya kalau
perusahaan yang melakukan transaksi maka akan ada perubahaan pada perusahaan
tersebut yaitu apa yang diterima dan apa yang diberikan oleh perusahaan
tersebut.
Jenis-Jenis
Transaksi
Berdasarkan
aktivitasnya, perusahaan secara umum dibagi menjadi 3 kategori, yaitu
perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Setiap transaksi
mempunyai ciri khas dalam transaksi, dalam tulisan ini, penulis mengelompokkan
2 jenis yaitu transaksi internal dan transaksi eksternal.
Transaksi
internal adalah semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan, dimana transaksi
ini hanya melibatkan personal yang terdapat dalam perusahaan tersebut saja.
Transaksi internal ini akan menekankan perubahaan posisi keuangan yang terjadi
pada bagian dalam perusahaan tersebut. Contoh transaksi internal ini yaitu
adanya memo dari pimpinan kepada pegawainya, penggunaan perlengkapan dan
peralatan kantor, terjadinya kemunduran perusahaan yang mengakibatkan perubahan
terhadap nilai keuangannya. Jadi intinya transaksi internal ini dibuat dan
dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri.
Transaksi
eksternal adalah semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dengan
melibatkan pihak dari luar perusahaan, misalnya perusahaan A membeli produknya
perusahaan B, Perusahaan A meminjam uang kepada Bank D, dll. Jadi transaksi
eksternal juga dapat diartikan sebagai bukti pencatatan atas
aktivitas-aktivitas yang terjadi pada perusahaan dan mempunyai hubungan dengan
pihak luar perusahaan tersebut. Contoh transaksi ekternal ini diantaranya penjualan
baik kredit maupun tunai, pembelian, pinjaman, pembayaran bunga, pembayaran
hutang, penerimaan piutang, dll.
Bukti Transaksi
Bukti
merupakan sebuah dokumen atau lainnya yang menyatakan keabsahan dari aktivitas
yang sudah dilakukan, sedangkan transaksi merupakan seluruh aktivitas yang
dilakukan serta berpengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan. Bukti transaksi adalah dokumen pendukung yang
merekam kejadian yang terjadi baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang
bersifat finansial. Bukti transaksi ini akan menjadi alat bukti yang autentik
atas terjadinya aktivitas/ transaksi tersebut.
Bukti
transaksi ini akan menjadi bukti tertulis atas transaksi yang telah dilakukan
dan juga sekaligus untuk menghindari kemungkinan terjadinya perselisihan untuk
masa yang akan datang. Bukti transaksi jika dibedakan menjadi 2 (dua) jika
dilihat dari sumber kejadiannya, yaitu bukti transaksi internal dan bukti
transaksi eksternal.
Bukti
transaksi internal, yaitu bukti transaksi atau pencatatan aktivitas yang
berasal dari dalam lingkungan perusahaan itu sendiri. Bukti transaksi ini
biasanya berupa memo dari pimpinan atau divisi
dalam perusahaan ataupun orang yang ditunjuk.
Bukti
transaksi eksternal, yaitu bukti pencatatan transaksi yang melibatkan pihak
luar perusahaan. Bukti transaksi eksternal tersebut diantaranya faktur,
kwitansi, nota debet, nota kredit, cek, bilyet giro, rekening koran, bukti
setoran bank, bukti memorandum, bukti kas masuk dan keluar dan lain-lain.
Berikut ini penjelasan singkat dari bukti-bukti transaksi tersebut.
1. Faktur,
yaitu suatu perhitungan penjualan barang yang dilakukan secara kredit yang
dibuat oleh pihak penjual kemudian disampaikan kepada pihak pembeli. Biasanya
faktur dibuat dalam rangkap dua atau lebih, dimana yang aslinya diberikan ke
pembeli sebagai bukti pencatatan pembelian secara kredit sedangkan lembaran
lainnya dipegang oleh sipenjual sebagai bukti pencatatan penjualan secara
kredit.
2. Nota
debit, yaitu pemberitahuan yang dikirim suatu perusahaan kepada konsumennya
bahwa akunnya telah didebit dengan nominal tertentu. Penerima nota debit ini
akan mencatat akun pihak pengirim pada sisi kredit.
3. Nota
kredit, yaitu pemberitahuan yang dikirimkan oleh suatu perusahaan kepada
pelanggannya bahwa akunnya telah dikredit dengan nominal tertentu. Penerima
nota kredit ini akan mencatatkannya pada akun pihak pengirim nota tersebut pada
sisi debit.
4. Cek,
yaitu surat perintah yang tidak bersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah
uang pada saat waktu surat tersebut diserahkan kepada bank yang dituju kemudian
ditandatangani oleh pihak bank yang menjadi nasabah suatu bank serta mempunyai
simpanan pada bank tersebut dalam bentuk giro. Lembaran cek terdiri dari 2
(dua) bagian, diantaranya lembar utama diserahkan kepada pihak lain sebagai
alat pembayaran, dan juga struk cek untuk dijadikan sebagai bukti tambahan
transaksi yang disatukan dengan kuitansi bukti dari pembayaran.
5. Bilyet
giro, yaitu suatu surat perintah dari nasabah suatu bank, kepada bank yang
berkaitan/ bersangkutan untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekeningnya
kepada rekening si penerima yang namanya telah disebutkan dalam bilyet giro pada bank yang sama ataupun
pada bank yang lain. Penerima bilyet giro tidak bisa menukarkannya dengan uang tunai kepada bank yang bersangkutan akan tetapi
hanya saja dapat menyetorkan bilyet giro kepada bank sebagai tambahan simpanan
pada rekeningnya.
6. Rekening
koran, yaitu bukti mutasi kas di bank yang disusun oleh bank untuk para
nasabahnya, dan juga digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara
saldo kas menurut perusahaan dan juga saldo kas menurut bank.
7. Bukti
setoran bank, yaitu pada saat melakukan setoran bank, harus mengisi slip
setoran yang telah disediakan oleh bank terlebih dahulu.
8. Bukti
memorandum, yaitu suatu bukti transaksi yang dikeluarkan oleh pimpinan
perusahaan atau orang yang diberikan wewenang untuk kegiatan yang berlangsung
didalam internal perusahaan dan umumnya terjadi pada akhir periode, misalnya
memo untuk pencatatan gaji para pegawai yang masih harus dibayar (gaji yang
terutang).
9. Bukti kas
masuk dan bukti kas keluar. Bukti kas masuk yaitu bukti atas penerimaan kas
yang dilengkapi dengan butkinya, misalnya kwitasi dan nota. Sedangkan bukti kas
keluar yaitu suatu bukti transaksi pengeluaran kas atau pembayaran, misalnya
kwitansi dari kreditur dan nota kontan asli.
Analisis
Transaksi
Transaksi
keuangan adalah kejadian atau keadaan yang pengaruhnya dapat diukur dengan
nilai uang. Setiap terjadi transaksi dalam
perusahaan, maka minimal ada 2 (dua) perkiraan yang akan dipengaruhinya. Analisis
transaksi merupakan proses memperlihatkan nama-nama akun yang akan dipengaruhi
oleh aktivitas perusahaan baik akun yang akan didebit maupun akun yang akan
dikredit.
Analisis
transaksi ini merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum melakukan tahap
pencatatan. Transaksi tersebut harus terlebih dahulu dilakukan identifikasi
untuk menentukan apakah transaksi tersebut merupakan transaksi keuangan atau
tidak, dan yang menjadi transaksi keuanganlah yang dilanjutkan ke proses
analisis. Pada umumnya transaksi keuangan mempengaruhi perubahan pada posisi
harta, utang dan modal perusahaan.
Dalam
menganalisis transaksi harus berpedoman
kepada prosedur akuntansi, berikut ini prosedur akuntansi:
Tabel
1. Prosedur Akuntansi dalam Mendebit dan Mengkredit
Nama Akun
|
Pengaruhnya
|
|
Bertambah
|
Berkurang
|
|
Harta
|
Debit
|
Kredit
|
Utang
|
Kredit
|
Debit
|
Modal
|
Kredit
|
Debit
|
Pendapatan
|
Kredit
|
Debit
|
Beban/ biaya
|
Debit
|
Kredit
|
Untuk
lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan contoh transaksi keuangan dan
analisisnya:
1. Transaksi-transaksi yang mempengaruhi aktiva
perusahaan
a. Pembelian aktiva secara tunai
Contoh : Pada tanggal 1 Juni 2018, PT. Sukses Selalu
yang bergerak dibidang produksi minuman membeli sebuah kenderaan seharga Rp.
150.000.000,00 secara tunai.
Analisis: Transaksi tersebut mempengaruhi aktiva yaitu
kenderaan dan kas. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi seperti pada tabel
1 diatas kenderaan bertambah disebelah debit senilai Rp. 150.000.000,00 dan kas
PT. Sukses Selalu berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 150.000.000,00
b. Pembelian aktiva secara kredit
Contoh : Pada tanggal 3 Juni 2018, PT. Sukses
Selalu membeli peralatan seharga Rp. 75.000.000,00
secara kredit.
Analisis: Transaksi tersebut mempengaruhi aktiva dan
utang yaitu peralatan dan utang usaha. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi
dapat ditentukan bahwa peralatan bertambah
disebelah debit senilai Rp. 75.000.000,00 dan Utang PT. Sukses Selalu bertambah
disebelah kredit sebesar Rp. 75.000.000,00
c. Penjualan aktiva secara tunai
Contoh :
Tanggal 8 Juni 2018, PT. Sukses Selalu menjual
kenderaan Rp. 100.000.000,00 secara tunai.
Analisis: Transaksi tersebut mempengaruhi aktiva yaitu kas
dan kenderaan. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi dapat ditentukan
bahwa kas PT. Sukses Selalu bertambah
disebelah debit senilai Rp. 100.000.000,00 dan kenderaan berkurang disebelah
kredit sebesar Rp. 100.000.000,00
d. Penjualan aktiva secara kredit
Contoh :
Tanggal 10 Juni 2018, PT. Sukses Selalu
menjual peralatan Rp.
45.000.000,00 secara kredit.
Analisis: Transaksi tersebut mempengaruhi aktiva yaitu
piutang dan peralatan. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi dapat
ditentukan bahwa piutang PT. Sukses
Selalu bertambah disebelah debit senilai Rp. 45.000.000,00 dan peralatan
berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 45.000.000,00
2. Transaksi yang mempengaruhi utang perusahaan
a. Pembelian aktiva secara kredit
Contoh : Pada tanggal 13 Juni 2018, PT. Sukses Selalu
membeli mesin secara kredit seharga Rp. 100.000.000,00
Analisis: Transaksi tersebut mempengaruhi utang dan
aktiva yaitu mesin dan utang. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi dapat
ditentukan mesin bertambah disebelah debit seharga Rp. 100.000.000,00 dan utang
PT. Sukses Selalu bertambah disebelah kredit sebesar Rp. 100.000.000,00
b. Pembayaran utang
Contoh : Pada tanggal 14 Juni 2018, PT. Sukses Selalu
membayar utangnya sebesar Rp. 50.000.000,00
Analisis: Transaksi tersebut mempengaruhi utang dan
aktiva yaitu utang dan kas. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi dapat
ditentukan utang PT. Sukses Selalu berkurang disebelah debit sebesar Rp.
50.000.000,00 dan kas berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 50.000.000,00
3. Transaksi yang mempengaruhi modal perusahaan
a. Penambahan investasi pemilik
Contoh : Pada tanggal 18 Juni 2018, Tuan Renada
menyetor uang ke kas perusahaan sebesar Rp. 60.000.000,00 sebagai tambahan modal
Analisis: Transaksi tersebut mempengaruhi modal dan
aktiva yaitu modal Tuan Renada dan Kas Perusahaan. Berdasarkan ketentuan
prosedur akuntansi dapat ditentukan kas PT. Sukses Selalu bertambah disebelah debit sebesar Rp.
60.000.000,00 dan modal Tuan Renada bertambah disebelah kredit sebesar Rp. 60.000.000,00.
b. Pengurangan investasi pemilik
Contoh : Pada tanggal 23 Juni 2018, Tuan Renada
mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi dan keluarganya sebesar Rp. 15.000.000,00
Analisis: Transaksi tersebut mempengaruhi modal dan aktiva
yaitu modal dan kas. Berdasarkan ketentuan prosedur akuntansi dapat ditentukan modal
perusahaan berkurang disebelah debit sebesar Rp. 15.000.000,00 dan kas
berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 15.000.000,00
Contoh 2.
Tuan Markus
mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa angkutan dengan nama
Perusahaan Markus Sukses. Berikut ini transaksi yang terjadi selama bulan Maret
2018.
1 Maret 2018 Tuan markus menyetor uang tunai untuk perusahaannya
sebesar Rp. 60.000.000,00;
3 Maret 2018 Perusahaan melakukan peminjaman dari bank
sebesar Rp. 50.000.000,00;
5 Maret 2018 Perusahaan Markus Sentosa membeli perlengkapan
dari koperasi secara kredit seharga Rp. 15.000.000,00;
10 Maret 2018 Membayar sewa alat pengangkutan sebesar Rp.
30.000.000,00
11 Maret 2018 Membayar sewa kantor dan garasi sebesar Rp.
11.000.000,00
13 Maret 2018
Membayar upah karyawan Rp. 30.000.000,00
16 Maret 2018 Membayar berbagai biaya Rp. 9.000.000,00
17 Maret 2018
Mengangsur kredit bank sebesar Rp. 10.000.000,00
20 Maret 2018 Membayar bunga bank sebesar Rp. 7.500.000,00
21 Maret 2018 Membayar utang kepada koperasi sebesar Rp. 5.000.000,00
23 Maret 2018 Perusahaan memperoleh uang tunai dari
penjualan jasa pengangkutan selama bulan Maret 2018 sebanyak Rp. 90.000.000,00
29 Maret 2018
Tuan Markus mengambil uang tunai sebanyak Rp. 3.000.000,00 untuk membayar
keperluan sekolah anaknya
31 Maret 2018
Setelah dilakukan perhitungan perlengkapan masih tersisa sebesar Rp.
9.000.000,00
Diminta:
Analisislah
transaksi diatas berdasarkan prosedur akuntansi!
Jawab:
1 Maret 2018
Transaksi penyetoran yang tunai dari pemilik Tuan Markus berpengaruh terhadap:
a.
Aktiva
(kas perusahaan) bertambah disebelah debit sebesar Rp. 60.000.000,00
b.
Modal
(modal Tn. Markus) bertambah disebelah kredit sebesar Rp. 60.000.000,00
3 Maret 2018
Transaksi peminjaman dari bank berpengaruh terhadap:
a.
Aktiva
(kas perusahaan) bertambah disebelah debit sebesar Rp. 50.000.000,00
b.
Utang
bank bertambah disebelah kredit sebesar
Rp. 50.000.000,00
5 Maret 2018
Transaksi pembelian perlengkapan secara kredit berpengaruh terhadap:
a.
Aktiva
(perlengkapan) bertambah disebelah debit Rp. 15.000.000,00
b.
Utang
bertambah disebelah kredit Rp. 15.000.000,00
10 Maret 2018
Transaksi pembayaran sewa alat pengangkutan berpengaruh terhadap:
a.
Modal
berkurang disebelah debit sebesar Rp.
30.000.000,00
b.
Aktiva
(kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 30.000.000,00
11 Maret 2018
Transaksi pembayaran sewa kantor dan garasi berpengaruh terhadap:
a.
Modal
berkurang disebelah debit sebesar Rp. 11.000.000,00
b.
Aktiva
(kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 11.000.000,00
13 Maret 2018
Transaksi pembayaran upah karyawan berpengaruh terhadap:
a.
Modal
berkurang disebelah debit sebesar Rp. 30.000.000,00
b.
Aktiva
(kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 30.000.000,00
16 Maret 2018
Transaksi berbagai macam biaya berpengaruh terhadap:
a.
Modal
berkurang disebelah debit sebesar Rp. 9.000.000,00
b.
Aktiva
(kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 9.000.000,00
17 Maret 2018
Transaksi mengangsur kredit bank berpengaruh terhadap:
a.
Utang
berkurang disebelah debit sebesar Rp. 10.000.000,00
b.
Aktiva
(kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 10.000.000,00
20 Maret 2018
Transaksi pembayaran bunga bank berpengaruh terhadap:
a.
Modal
berkurang disebelah debit sebesar Rp. 7.500.000,00
b.
Aktiva
(kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 7.500.000,00
21 Maret 2018
Transaksi pembayaran utang kepada koperasi berpengaruh terhadap:
a.
Utang
berkurang disebelah debit sebesar Rp. 5.000.000,00
b.
Aktiva
(kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 5.000.000,00
23 Maret 2018
Transaksi penjualan jasa pengangkutan berpengaruh terhadap:
a.
Aktiva
(kas) bertambah disebelah debit Rp. 90.000.000,00
b.
Modal
bertambah disebelah kredit sebesar Rp. 90.000.000,00
29 Maret 2018
Transaksi pengambilan kas oleh pemilik berpengaruh terhadap:
a.
Modal
berkurang disebelah debit Rp. 3.000.000,00
b.
Aktiva
(kas) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 3.000.000,00
31 Maret 2018
Transaksi pengambilan kas oleh pemilik berpengaruh terhadap:
a.
Modal
berkurang disebelah debit Rp. 6.000.000,00
b.
Aktiva
(perlengkapan) berkurang disebelah kredit sebesar Rp. 6.000.000,00
Latihan 1
Analisislah
transaksi-transaksi sebagai berikut:
1. Pembelian aktiva tetap secara tunai senilai Rp 4.000.000,00
2. Penerimaan kas atas piutang perusahaan senilai Rp 400.000,00
3. Pembelian aktiva tetap secara kredit senilai Rp6.000.000,00
4. Pembayaran utang senilai Rp 300.000,00
5. Penambahan investasi oleh pemilik sbesar Rp 5.000.000,00.
6. Pengambilan untuk pribadi sebesar Rp 500.000,00.
Kesimpulan
Transaksi
adalah seluruh aktivitas persetujuan kejadian yang berpengaruh pada posisi
keuangan perusahaan dan mengakibatkan berubahnya komposisi persamaan antara
sumber kekayaan dan sumber pembelanjaan. Transaksi dikelompokkan berdasarkan
sumbernya ada 2 yaitu transaksi internal dan transaksi eksternal. Transaksi
internal adalah semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan atau antar
bagian/ divisi dalam perusahaan. Transaksi eksternal adalah semua aktivitas
yang dilakukan oleh perusahaan dengan melibatkan pihak dari luar perusahaan.
Bukti
transaksi adalah dokumen pendukung yang merekam kejadian yang terjadi baik
dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang bersifat finansial. Bukti transaksi
terdiri dari bukti internal dan bukti eksternal. Bukti transaksi internal
misalnya memo dari pimpinan atau divisi dalam perusahaan. Sedangkan bukti
transaksi eksternal terdiri dari faktur, kwitansi, nota debet, nota kredit,
cek, bilyet giro, rekening koran, bukti setoran bank, bukti memorandum, bukti
kas masuk dan keluar dan lain-lain.
Analisis
transaksi merupakan proses memperlihatkan nama-nama akun yang akan dipengaruhi
oleh aktivitas perusahaan baik akun yang akan didebit maupun akun yang akan
dikredit. Jadi tujuan dilakukan analisis transaksi keuangan adalah untuk
mengetahui akun apa yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut serta diletakkan
posisi di sebelah debit ataukah kredit.
Daftar
Pustaka
Arifin, Z. (2016). Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen
Akuntansi Penjualan Pada Perusahaan PT. Purana Parasindo. Informatika
Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 7(1), 12-22.
Rusmawan, U., & Saputra, R. S. (2016). Sistem Komputerisasi
Akuntansi Untuk Perusahaan Kecil Dan Menengah Menggunakan VB. Net. Bina
Insani ICT Journal (OLD), 3(2), 291-306.
Harrison Jr, W. T., Horngren, C. T., Thomas, C. W., & Suwardy,
T. (2012). Akuntansi Keuangan. Edisi ke Delapan, jilid satu (Gina, Gania,
Penerjemah), Jakarta, Erlangga.
Soemarsono, S. R. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima, Buku,
1.
Sucipto, T. (2014). Pengantar Akuntansi dan Keuangan 1.
1 komentar so far
What does virtual reality mean for sports betting?
Virtual reality is a technology that enables sports bettors to take advantage 토토사이트 of multiple types of virtual reality (VR) experiences. Learn more here.
EmoticonEmoticon